Iaitfdumai.ac.id – Kampus Dumai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) – Ekspedisi penyeberan Buku “Mutiara Selat Malaka (9 Desa di Pulau Rupat)” Karya Mahasiswa dan Dosen Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai oleh Tafidu Pers dimulai sejak 15 hingga 17 Desember 2023 lalu. Tafidu Pers merupakan sebuah Lembaga penerbitan milik kampus IAI Tafaqquh Fiddin Dumai yang terletak di Jl. Utama Karya No. 3 Bukit Batrem II Dumai yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sejak tahun 2022 dan dinahkodai oleh DR. H. M. Rizal Akbar, M.Phil, pimpinan redaksi di pegang oleh Dawami, M.I.Kom yang menyandang Kompetensi Wartawan Utama dari Dewan Pers sekaligus mantan Redaktur Liputan Minggu Riau Pos.
Sebagai realisasi visi lembaga yang mendukung pembangunan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs), Tafidu Pers bermaksud menyebarkan buku yang berbau ekonomi, sosial, pendidikan, dan lingkungan yaitu Buku “Mutiara Selat Malaka (9 Desa di Pulau Rupat)” ke perangkat desa yang ada di Rupat, mulai dari Desa Tanjung Medang, Desa Tanjung Punak, Desa Teluk Rhu, Desa Kadur, Desa Putri Sembilan, Desa Pangkalan Pinang, Desa Pangkalan Nyirih, hingga Desa Sungai Cingam.
Buku “Mutiara Selat Malaka (9 Desa di Pulau Rupat)” merupakan buku yang berisi sejarah, asal-usul, serba-serbi, hingga potensi wisata yang dimiliki oleh pulau terluar Indonesia dan juga terletak di Pesisir Selat Malaka, yaitu Pulau Rupat. Pulau Rupat termasuk dalam Kabupaten Bengkalis, yang merupakan bagian dari Provinsi Riau, Indonesia. Pulau ini terletak di sebelah timur Sumatera dan berada di sebelah barat daya Singapura.
Berdasarkan hasil pengamatan civitas akademika IAITF Dumai pada tanggal 25 Juni hingga 26 Agustus tahun 2022, masyarakat Rupat menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dan perikanan. Hasil observasi lapangan juga menunjukkan Pulau Rupat memiliki potensi wisata yang nyata, mulai dari festival pantai Jong layo, Pacu Kayak, dan berbagai macam permainan rakyat lainnya hingga pesona alam mulai dari sungai, hutan bakau, dan pantai berpasir putih. Sejak tahun 2011 Pulau Rupat juga sudah termasuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 50 tahun 2011. Oleh karena itu, sejumlah mahasiswa dan dosen IAITF Dumai tertantang untuk menjadi kepingan bagian dari sebuah kemajuan peradaban Pesisir Selat Malaka yang di yakini akan terjadi dimasa depan dengan menulis Buku “Mutiara Selat Malaka (9 Desa di Pulau Rupat)”.
Semoga karya abadi yang disebarkan oleh Tafidu Pers ini bukan hanya sekedar hasil pengamatan apalagi hanya menjadi sebuah rangkaian kata dari mahasiswa dan dosen IAITF Dumai, tetapi lebih dari itu, semoga buku ini dapat membantu membuka wawasan pembaca untuk mencapai SDGs, menjadi awal dari lahirnya karya-karya hebat berikutnya, penggagas dari ide-ide yang diharapkan mampu membawa perubahan demi kemajuan daerah pesisir ini (Pulau Rupat), serta memberi kebermanfaatan lainnya yang ternilai di hadapan Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin. ***
Nini Nursima