Seminar Nasional Membangun Ekonomi Rumpun Melayu yang diselenggarakan oleh STIE Syariah Bengkalis pada Senin (3/10/22), berkolaborasi dengan Perhimpunan Ilmuwan Pesisir Selat Melaka (PIPSM), ICMI Orwil Bengkalia, serta IAEI Bengkalis. Dalam Sambutan pembukaan Dr Khadijah selaku Ketua STIE Syariah Bengkalis menegaskan bahwa potensi ekonomi Melayu terbuka lebar terutama Melayu adalah mayoritas Muslim. Untuk itu menurutnya potensi pengembangan ekonomi syraiah, halal induatri, lembaga keuangan syariah masih sangat terbuka lebar.
sementara itu Dr. H. M. Rizal Akbar selaku Sekjen PIPSM yang juga Ketua LP2M IAITF Dumai dalam pemaparannya membentangkan peran strategis Selat Melaka dalam membangun Ekonomi Rumpun Melayu. Rizal mengungkapkan bahwa mayoritas pesisir Selat Melaka di huni oleh suku Melayu, baik di Indonesia, Malaysia dan sebahagian kecil di Thailan dan Singapura. Jusru itu menurut Rizal Selat Melaka adalah harapan perekonomoan puak ini dimasa depan. Namun hal itu sulit diraih balamana Melayu tidak melakukan transfotmasi Budaya dan mampu menguasai pengetahuan dan tekhnologi kekinian serta masuk dalam arus perniagaan yang mengalir disepaniang laluan selat Melaka tersebut.
Rizal juga menghimbau kepada peaerta yang hadir dalam seminat itu untuk melihat Selat Melaka sebagai potensi ekonomi yang harus direbut kembali, analisis-analisis ekonomi new klasik dan kelembagaan perlu di gunakan dalam melihat bagaimana integrasi antara selat Melaka dan Masyarakat Melayu, hal ini merupakan tantangan besar bagi para ilmuwan peaisir selat Melaka dimasa depan. Ungkapnya.
ditulis oleh ; Indah