
IAITFGOINTERNASIONAL — Sebuah cerita, barukan terasa indah untuk diingat dan dikenang ketika sudah berlalu dalam hitungaan waktu. Cerita itulah yang terjadi di 12-16 Juni 2023 dan menjadi membekas dalam sebuah cerita bagi mahasiswa delegasi Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. pasalnya mereka melakukan lawatan akademik di negeri jiran seberang yaitu malaysia. Di tahun-tahun sebelumnya telah ada kunjungan tersebut, namun pada tahun 2021 ketika wabah Covid-19 melanda dunia menjadi penghalang bagi kampus unuk meneruskan program tahunan tersebut. karena kendala tersebut membuta program tersebut. Karena kendala tersebut membuat program tersebut menjadi vakum hingga tahun 2022. Tapi hal itu, tidak membuat kerjasama terhenti karena sebuah keterbatasan menjadi sebuah kreatifitas. Dimana semua aktifitas menjadi terbatas muncul kreatifitas dalam melakukan aktifitas seperti kerja, belajar, dan lain menggunakan sistem work from home atau sistem hybrid. Namun demikian pun tentunya tidak lah sebebas berkunjung langsung. setelah Covid 19 mereda, kami kembali melakukan sebuah perjalanan lawatan akademik ke negara malaysia tepatnya di negeri melaka.

#iaitfgointernasional – Dumai dan Melaka merupakan daerah yang di pisahkan dengan jalur perairan selat malaka dan kota dumai salah satu daerah yang terletak di pesisir selat Melaka. Hal ini semakin membuat jarak yang tidak terlalu jauh membuat kerja sama semakin mudah. Apalagi pemprov dan pemko ingin membangun jalur penyeberangan roro dumai-melaka yang akan di selenggarakan di tahun 2023 ini. IAITF Dumai tentunya salah satu kampus terungul di pesisir selat melaka semakin mudah untuk menjalin kerjasama khususnya di bidang akademik. Keberangkatan IAITF sewaktu itu telah berkunjung ke beberapa kampus dan instansi milik Kerajaan Melaka. Diantaranya UiTM Melaka,pusat konservasi penyu Melaka, Balai Cerap Al Khawarizmi.

#iaitfgointernasional – Awal kedatangan berkunjung ke UITM Bandaraya Melaka, dimana hal yang paling berkesan disana adalah labor perpustakaan digital yang memiliki kampus tersebut, mengingat di Dumai belum ada kampus yang memiliki labor perpustakaan digital yang tentunya hal ini mengikuti perkembangan zaman era 4.0 dan itu bisa menjadi sebuah rujukan dan pedoman bagi kampus IAITF dari perkembangan literasi yang mengikuti perkembangan zaman.


#iaitfgointernasional – Kemudian di hari hari lainnya kami berkunjung ke UITM Cawangan Alor Gajah, disana ada beberapa hal yang kami dapatkan. Diantaranya sesampai disana melihat suasana kampus yang asri dan hijau, tentunya hal ini memiliki yang identik dengan suasana alam yangmembuat fikiran seorang tenang rileks dan segar, karena warna hijau identik dengan alam yang dapat membuat seseorang menjadi tenang sehingga baik untuk penyembuhan jiwa dan mental. Ketika seseorang melihat warna hijau ia akan merasa dengan alam sehingga menimbulkan persepsi untuk sehat dan sembuh.


#iaitfgointernasional – Selain Kampus, rombongan IAITF juga berkunjung ke bebrapa instansi pemerintah di antaranya konservasi penyu. Disana dijelaskan mengenai penyu yang merupakan hewan yang harus dilestarikan dan di kembangkan. Selanjutnya kami juga berkunjung lke balai cerap Al-Khawarizmi Melaka atau tempat pengamatan ilmu falak di melaka dalam mengamati mengamati seputar ilmu falak salah satunya adalah menjadi titik melihat anak bulan untuk menentukan hari hari besar islam.disitu penulis terpukau dengan keindahan tempat tersebut mengingat IAITF Mempunyai fakultas Syariah yang menjadikan ilmu falak salah satu disiplin ilmu dalam matakuliahnya. Dan tentu dengan lawatan ini bisa menjalin kerja sama antara IAITF dan Balai Cerap Al Khawarizmi untuk saling berbagi satu sama lain dalam masalah keilmuan khususnya kepada dosen dan mahasiswa fakultas syariah. Semoga dengan kerja sama terseut mambu menciptakan kembali semangat dalam mendalami dan mengembangkan ilmu falak. Mengingat di era sekarang sudah sedikit ulama yang menjadi rujukan dalam keilmuan falaknya. Dengan hal itu tentunya menjadi jalan bagi IAITF untuk terus menjalankan program ke tingkat internasional. Agar semakin dikenal di dunia. ***
Penulis : Muhammad Iqbal Fakultas Syariah – Muamalah
Editor : Vinniola Hijriani – Tafidu Media
FG : Shazrima – Tafidu Media