Iaitfdumai.ac.id – Dumai, 24 Januari 2025 – Kampus Dunai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai (IAITF Dumai) kembali menorehkan langkah strategis dalam perjalanan panjangnya menuju Universitas Islam Dumai (UID). Bertempat di Ruang Seminar IAITF Dumai, rapat senat yang dihadiri oleh pimpinan, wakil rektor, dekan, tenaga pendidik, dan staf lainnya berlangsung untuk membahas berbagai agenda penting yang menjadi landasan pengembangan kampus.

Dalam rapat ini, beberapa isu strategis menjadi perhatian utama, antara lain pelaksanaan aktivitas yang telah ditetapkan di kalender akademik, evaluasi sistem penjaminan mutu internal, dan penyelarasan statuta serta susunan organisasi baru yang lebih efektif. Dengan usia yang kini telah mencapai 26 tahun sejak berdirinya pada 1999, IAITF Dumai terus berupaya menjadi institusi pendidikan unggul yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Salah satu capaian utama yang dibahas adalah rencana internasionalisasi. Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai, Dr. H.M. Rizal Akbar, M.Phil, menyampaikan bahwa IAITF Dumai akan meluncurkan program pembelajaran berbasis internasional yang mencakup kolaborasi dengan institusi di Melaka, Malaysia. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pendidikan lintas negara kepada mahasiswa, sekaligus memperkuat jejaring internasional kampus.

“Orientasi besar kita adalah bagaimana menjadikan IAITF Dumai sebagai institusi yang tidak hanya memiliki program lokal, tetapi juga global. Dengan pembelajaran yang separuhnya berlangsung di Melaka, kita harapkan hadirnya Kampus Melaka sebagai bagian dari Universitas Islam Dumai kelak,” ujar Dr. Rizal.
Sejalan dengan rencana internasionalisasi, IAITF Dumai juga menargetkan penambahan program studi baru di jenjang S1 serta realisasi program pascasarjana. Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga pendidik profesional.

Dalam upaya mencapai visi besar menjadi Universitas Islam Dumai, IAITF Dumai menekankan pentingnya manajemen yang terintegrasi dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong efisiensi. Sistem tata kelola administrasi yang diperkuat oleh SPI (Satuan Pengawasan Internal) menjadi kunci agar kampus dapat menjalankan fungsi organisasi secara optimal.
Wakil Rektor IAITF Dumai, Dr. Windayani, M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya perjuangan kolektif seluruh elemen kampus. “IAITF Dumai ini sudah dewasa. Dengan pengalaman 26 tahun, kita harus lebih hemat energi namun tetap fokus untuk mencapai tujuan besar. Dari perjuangan ini, kita ingin mengubah mimpi menjadi realitas,” tegasnya.
Rapat ini juga menjadi momentum untuk merealisasikanRencana Induk Pengembangan (RIP) 2025–2030 sebagai peta jalan menuju Universitas Islam Dumai. Dengan visi yang besar, IAITF Dumai terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan Islam yang inklusif dan berkualitas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional.
Semangat perjuangan ini menjadi bukti bahwa IAITF Dumai tidak hanya bergerak dengan gagasan, tetapi juga aksi nyata demi memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan masyarakat.