Dua Dosen IAITF Dumai Bentang Gagasan Kurikulum Merdeka pada Diskusi PGRI

IAITFDumai.ac.id — Dumai (24/10) Diskusi yang bertemakan “Kurikulum Merdeka, Murid Beretika dan Guru Sejahtera, Sudahkah? ” digelar oleh pengurus daerah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Dumai bertempat di Aula SMKN 1 Dumai. Diskusi yang dibuka oleh Sekda kota Dumai mewakili walikota Dumai itu menampilkan empat orang pembicara yakni Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil, Ir. Arsyad Juliandi Rahman (anggota DPR RI), Dr. Deni Surianto, M. Pd dan Eko Wibowo, M. Pd (Wakil Ketua PGRI Riau).

rizal akbar dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dalam kontek pendidikan terdapat dua hal yang esensial yakni, kesejahteran guru dan tendik serta penguatan komitmen guru sebagai insan yang berbicara kepada generasi masa depan. Menurutnya, narasi yang dibangun oleh Guru saat ini akan menentukan peradaban dimasa depan tuturnya.

Selakau Sekjen Perhimpunan Ilmuan Pesisir Selat Melaka, Rizal juga mengetengahkan bahwa kurikulum Merdeka memberikan kesempatan kepada guru khususnya di kota Dumai untuk lebih peka terhadap lingkungannya terutama pesisir Selat Melaka, selat dengan potensi ekonomi yang tersinuk di Dunia.

untuk itu Rizal mengajak semua guru untuk mengenalkan kepada para siswa akan potensi local wisdom dan mempotensikannya untuk bahan ajar dalam pengayaan dan penyiapan generasi masa depan yang lebih peka akan potensi lingkungannya.

Deni surianto dalam pemaparnnya menyampaikan bahwa ada apa dengan kurikulum Merdeka dan kenapa harus kurikulum Merdeka. Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisispembelajaran (learning crisis) yang
cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak- anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikanyang curam di antar wilayah dan kelompok sosial diIndonesia. Keadaan ini kemudian
semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19.

Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut,maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upayamemulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.

Ditulis oleh : Indah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *