IAITF Dumai-UIN Suska Riau Kolaborasi Penelitian Gelar FGD Ekosistem Digital pada UKM Halal

Iaitfdumai.ac.id Kampus Dumai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Ekosistem Digital pada UKM Halal: Eksplorasi Peran dan Determinan Adopsi Teknologi.” Bertempat di ruang seminar IAITF Dumai, Jumati, 27 September 2024

Kegiatan FGD merupakan kerjasama dengan UIN Suska Riau menghadirkan sejumlah akademisi, praktisi, serta tokoh-tokoh penting dari dunia usaha lokal. Dari UIN Suska Riau, tanpak Wakil Dekan Kerjasama dan Mahasiswa, Dr Hj Juliana SE M.Si dan Dr Desrir Miftah SE MM Ak CA.. Tujuan utama dari FGD ini adalah mengeksplorasi strategi serta faktor penentu dalam penerapan teknologi digital di sektor UKM Halal.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAITF Dumai, Dr. H. M. Rizal Akbar, M.Phil dalam sambutannya menekankan urgensi integrasi teknologi digital untuk mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah di sektor halal.

“Dalam era globalisasi dan digitalisasi ini, UKM harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing mereka. Kami berharap, melalui diskusi ini, kita dapat menemukan strategi yang tepat untuk mendorong UKM halal agar lebih maju dan kompetitif,” tutur Dr. Rizal Akbar.

Lebih lanjut, Dr. Rizal Akbar juga menyatakan kesiapan IAITF Dumai untuk berperan aktif sebagai lembaga yang mendukung peningkatan kapasitas UKM halal, terutama dalam meningkatkan kompetensi digital serta adaptasi terhadap inovasi teknologi. Yang menarik, sejumlah mahasiswa IAITF Dumai yang juga merupakan pegiat UKM turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam diskusi ini. Mereka berbagi pengalaman langsung mengenai tantangan dan potensi dalam mengadopsi teknologi digital dalam usaha mereka.

Sebagai moderator dalam diskusi ini, Dr. Windayani, M.Pd, salah satu dosen senior di IAITF Dumai, memandu jalannya FGD dengan fokus pada isu-isu terkait adopsi teknologi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam pengantarnya, Dr. Windayani menyatakan bahwa “Konsep halal memiliki potensi besar sebagai kekuatan ekonomi global, dan teknologi digital adalah alat yang sangat penting untuk memaksimalkan potensi tersebut. Dengan adopsi teknologi yang tepat, UKM halal dapat memperluas jangkauan pasar mereka, baik di tingkat lokal maupun internasional.”

Dr. Windayani juga mengarahkan diskusi untuk mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi oleh UKM halal dalam mengadopsi teknologi. Tantangan tersebut meliputi rendahnya literasi digital dan terbatasnya infrastruktur teknologi di beberapa daerah.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Dumai, Zulfan Ismaini, SH, yang turut memberikan pandangannya tentang peran KADIN dalam mendukung UKM halal. Dalam paparannya, Zulfan mengapresiasi inisiatif IAITF Dumai dalam mengadakan diskusi ini dan berharap agar hasil dari FGD ini dapat memberikan rekomendasi nyata bagi para pelaku UKM halal di Dumai.

“Kami di KADIN berkomitmen untuk terus bersinergi dengan dunia akademik dan pemerintah dalam upaya mendukung pengembangan UKM halal, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital di era ekonomi kreatif,” ujar Zulfan.

Beliau juga menambahkan bahwa KADIN akan terus mendorong program pelatihan dan pendampingan bagi UKM dalam memanfaatkan platform digital, mulai dari produksi hingga pemasaran dan manajemen bisnis.

FGD ini berjalan dinamis dengan banyaknya masukan dari para peserta, baik dari akademisi maupun praktisi. Beberapa poin penting yang dibahas dalam diskusi antara lain pentingnya edukasi digital, kerja sama antara pelaku usaha dan penyedia teknologi, serta kebijakan pemerintah yang mendukung akses teknologi bagi UKM.

Seluruh peserta sepakat bahwa keberlanjutan ekosistem digital di sektor UKM halal sangat bergantung pada sinergi dari berbagai pemangku kepentingan. Hal ini meliputi kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dunia usaha, serta masyarakat. Teknologi digital tidak hanya dianggap sebagai alat bantu, tetapi juga menjadi elemen kunci dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien dan produktif.

Acara ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa hasil diskusi ini diharapkan dapat diimplementasikan ke dalam program-program nyata yang mendukung pengembangan UKM halal di Kota Dumai. Dengan demikian, UKM halal diharapkan dapat semakin berdaya saing dan memiliki posisi yang kuat di era digital.

Dengan adanya FGD ini, IAITF Dumai menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya bergerak di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam mendorong pemberdayaan ekonomi melalui pendekatan berbasis teknologi yang inovatif dan strategis.***

Penulis: Szahrima

Written by 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *