Iaitfdumai.ac.id – Kampus Dumai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai – 30 Mei 2024 Setelah sesi pembekalan dan istirahat makan siang (ISHOMA), acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai dilanjutkan dengan sesi testimoni yang menghadirkan mahasiswa angkatan 18. Sesi ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi para peserta KKN tahun ini melalui pengalaman langsung dari para alumni yang telah menyelesaikan KKN di berbagai lokasi.
Sesi testimoni diberikan oleh Syafrinaldi yang berbagi pengalaman selama mengikuti KKN di Desa Tenggayun. Syafrinaldi menceritakan berbagai tantangan dan keberhasilan yang dialaminya, termasuk interaksi dengan masyarakat setempat dan kontribusinya dalam program pemberdayaan ekonomi desa. “KKN di Desa Tenggayun adalah pengalaman yang sangat berharga. Melalui program ini, saya belajar banyak tentang pengabdian dan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat,” ujarnya.
Fenipebriasari dan Zura, yang melaksanakan KKN di Batang Duku, juga memberikan testimoni mereka. Mereka menjelaskan bagaimana mereka mengimplementasikan berbagai proyek sosial, termasuk program kesehatan dan pendidikan. “Kami berusaha untuk membawa perubahan positif di Batang Duku dengan fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dan edukasi anak-anak,” kata Fenipebriasari.
Rema Wahyuni, yang mengikuti KKN Internasional di Melaka, Malaysia, memberikan perspektif global tentang pelaksanaan KKN. Rema berbagi cerita tentang adaptasi budaya, kerja sama internasional, dan bagaimana program KKN ini memperluas wawasan serta jaringan internasionalnya. “KKN di Melaka adalah kesempatan yang luar biasa untuk belajar dan berkolaborasi dengan komunitas internasional. Ini membuka banyak peluang dan memperluas perspektif saya tentang pengabdian,” jelas Rema.
M. Farhan Al-Asyraf, yang melaksanakan KKN di Sepahat, menekankan pentingnya keberlanjutan program yang dilakukan selama KKN. Ia menceritakan bagaimana ia dan timnya berhasil menginisiasi program pertanian berkelanjutan yang kini diteruskan oleh masyarakat setempat. “Melihat program yang kami inisiasi terus berjalan bahkan setelah KKN selesai adalah pencapaian yang membanggakan,” kata Farhan.
Terakhir, Rahman menyampaikan pengalamannya yang berfokus pada pemberdayaan pemuda di desa tempatnya melaksanakan KKN. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan desa dan bagaimana program-program yang ia jalankan membantu meningkatkan keterampilan dan peluang bagi pemuda setempat. “Pemberdayaan pemuda adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan KKN memberikan platform untuk mewujudkannya,” ujar Rahman.
Para peserta KKN tahun ini terlihat sangat antusias dan termotivasi oleh testimoni para alumni. Mereka mengajukan banyak pertanyaan dan berdiskusi secara aktif dengan para narasumber, menciptakan suasana yang penuh semangat dan inspirasi.
Sesi testimoni ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan KKN dan memotivasi para peserta untuk berkontribusi secara maksimal selama program berlangsung. Dengan bekal pengalaman dan wawasan yang dibagikan oleh para alumni, diharapkan peserta KKN tahun ini dapat menjalankan program mereka dengan lebih percaya diri dan berdampak positif bagi masyarakat.