SEJARAH

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai, yang awalnya dikenal sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tafaqquh Fiddin Dumai, didirikan pada tahun 1999 di bawah naungan Yayasan Tafaqquh Fiddin. Pendirian ini bertujuan untuk mencetak ulama yang intelek dan intelektual yang ulama, seiring dengan transformasi Kota Dumai menjadi kota madya yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkalis.

Pada tanggal 1 April 2000, STAI Tafaqquh Fiddin Dumai memperoleh izin operasional melalui Surat Keputusan Koordinator KOPERTAIS Wilayah XII Nomor: 05/XII/K/2000. Kemudian, pada 12 Juli 2002, institusi ini resmi terdaftar berdasarkan SK Menteri Agama Nomor: DJ.II/264/2002. Seiring berjalannya waktu, STAI Tafaqquh Fiddin Dumai terus berkembang. Pada tahun 2003, institusi ini telah menyelenggarakan tiga program studi utama: Pendidikan Agama Islam, Ahwal Al-Syakhshiyah (Hukum Keluarga Islam), dan Hukum Ekonomi Islam.

Momentum penting terjadi pada 8 Desember 2014, ketika STAI Tafaqquh Fiddin Dumai resmi bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai (IAITF Dumai) berdasarkan SK Dirjen Pendis No 6266 tanggal 5 November 2014. Perubahan status ini menjadikan IAITF sebagai institut pertama di Kota Dumai dan di Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri. Setelah perubahan status tersebut, IAITF Dumai menambah dua program studi baru, yaitu Manajemen Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Islam, sehingga total program studi yang ditawarkan menjadi lima. Penambahan ini sejalan dengan visi institusi untuk menjadi yang terunggul di pesisir Selat Melaka.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, IAITF Dumai aktif membangun jaringan dengan berbagai perguruan tinggi dan lembaga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mendeklarasikan Perhimpunan Ilmuan Pesisir Selat Melaka (PIPSM) pada tahun 2019, di mana IAITF menjadi tuan rumah dan sekretariat. PIPSM berfungsi sebagai wadah kolaborasi ilmiah, seminar, penulisan bersama, dan penerbitan jurnal di antara para ilmuwan di kawasan pesisir Selat Melaka.

Pada tahun 2023, IAITF Dumai kembali menetapkan visi baru dengan slogan “IAITF Dumai Go Internasional 2045”. Visi ini bertujuan untuk membawa institusi ke kancah global, didukung oleh konsep “kampus presisi” yang menekankan ketepatan dalam penyelenggaraan sembilan kriteria standar pengelolaan perguruan tinggi. Konsep “kampus presisi” mencakup berbagai aspek, antara lain: tata pamong dan kerja sama, perekrutan dan pemberdayaan mahasiswa, pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas dan capaian tridharma yang optimal.

Dalam mendukung visi internasionalisasi, IAITF Dumai juga mengadopsi kebijakan “Kampus Merdeka” yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan ini bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Selain itu, IAITF Dumai menyadari pentingnya adaptasi terhadap revolusi industri 4.0 dan era disrupsi yang membawa perubahan signifikan dalam sistem dan tatanan bisnis. Oleh karena itu, institusi ini berkomitmen untuk memaksimalkan potensi lokal yang berdaya saing global, seperti budaya Melayu dan moderasi beragama, sebagai keunggulan kompetitif di kancah internasional.

Dalam aspek kepemimpinan, IAITF Dumai dipimpin oleh individu-individu berkompeten. Dr. H. Muhammad Rizal Akbar, S.Si, M.Phil, yang lahir di Sungai Alam, Bengkalis pada 12 September 1974, menjabat sebagai Ketua Yayasan Tafaqquh Fiddin. Beliau merupakan Doktor Ekonomi Islam terbaik Universitas Trisakti Jakarta tahun 2016 dan juga dosen tetap di IAITF Dumai. Sementara itu, posisi Rektor IAITF Dumai periode 2021-2025 diemban oleh Dr. H. Ahmad Roza’i Akbar, S.Ag, MH, lulusan Doktor Ushul Fiqih dari UIN Suska Pekanbaru. Beliau menekankan bahwa IAITF merupakan barometer keilmuan keislaman bagi Kota Dumai dan Riau bagian pesisir timur Sumatera, dengan reputasi yang dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional. Sejak berdirinya, IAITF Dumai telah melahirkan lebih dari 3.000 alumni yang berkiprah di berbagai bidang, seperti pendidikan, hukum, perbankan, sektor publik, dan wirausaha. Alumni-alumni ini berperan aktif dalam pembangunan masyarakat, baik di tingkat lokal, Nasional maupun Internasional.

Sejak didirikan pada tahun 1999 sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tafaqquh Fiddin Dumai, Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai telah mengalami perkembangan signifikan dalam berbagai aspek. Transformasi dari STAI menjadi IAITF pada tahun 2014 menandai langkah penting dalam upaya institusi ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusinya terhadap masyarakat.

Pada tahun 2025, IAITF Dumai mengukuhkan visi internasionalisasi dengan tujuan menjadi Universitas Islam Dumai yang unggul di kancah global. Langkah ini sejalan dengan komitmen institusi untuk terus berinovasi dan meningkatkan mutu pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa. Dalam upaya mencapai visi tersebut, IAITF Dumai telah melaksanakan berbagai program strategis, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta memperluas jaringan kerjasama dengan institusi lain, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini bertujuan untuk memastikan lulusan IAITF memiliki kompetensi yang kompetitif di tingkat global.

Selain fokus pada akademik, IAITF Dumai juga aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai program telah dilaksanakan untuk memberdayakan komunitas lokal, seperti pelatihan kewirausahaan, seminar keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya. Partisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat ini mencerminkan komitmen IAITF dalam menerapkan nilai-nilai Islam secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam aspek penelitian, IAITF Dumai mendorong dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai proyek riset yang relevan dengan isu-isu kontemporer. Publikasi ilmiah dan partisipasi dalam konferensi nasional maupun internasional menjadi bagian dari upaya institusi untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peningkatan fasilitas dan infrastruktur kampus juga menjadi prioritas IAITF Dumai. Pembangunan gedung perkuliahan yang modern, perpustakaan dengan koleksi yang lengkap, serta fasilitas pendukung lainnya dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa.

Dalam hal tata kelola, IAITF Dumai menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Pengelolaan administrasi yang efisien dan profesional menjadi dasar dalam menjalankan operasional institusi, memastikan pelayanan terbaik bagi seluruh civitas akademika.

Kepemimpinan yang visioner juga memainkan peran penting dalam perkembangan IAITF Dumai. Dengan dukungan dari seluruh jajaran pimpinan, dosen, staf, dan mahasiswa, IAITF terus berkomitmen untuk mencapai visi dan misinya sebagai institusi pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing global.

Secara keseluruhan, perjalanan IAITF Dumai sejak tahun 1999 hingga saat ini menunjukkan dedikasi dan komitmen yang kuat dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. Dengan berbagai pencapaian dan inisiatif yang telah dilakukan, IAITF Dumai siap melangkah ke masa depan dengan optimisme, terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global.

Baca selanjutnya