IAITFDUMAI.ac.id — Berbicara tentang KKN, maka berbicara tentang Implementasi, implementasi yang harus dilakukan mahasiswa dalam sebuah kehidupan dengan dinamika sosial yakni masyarakat. Mahasiswa harus mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan yang telah dienyam hitungan tahun lamanya. Mahasiswa harus mampu mewujudkan tri dharma perguruan tinggi yakni mengabdi pada masyarakat.
Namun, pada beberapa kenyataan KKNlah yang memberikan ilmu kepada mahasiswa, Masyarakatlah yang mengajarkan ilmu kehidupan dan sosial, sehingga KKN menjadi program yang mahal bukan dari segi pembiayaan tapi mahal karena ilmu dan pengalaman yang tak bisa dirasakan oleh seluruh generasi.
Oleh karena itu, IAITF Dumai melalui sambutan Dr. H. Muhammad Rizal Akbar, M.Phil selaku Ketua LP2M mengatakan akan terus mengadakan inovasi dan pembaharuan dalam KKN yang ditaja oleh satu-satunya kampus di Dumai ini.
Kabarnya, beliau bersama Farid Firdaus, S.Sy selaku Sekretaris LP2M akan mengusahakan untuk mengadakan KKN Internasional di Malaysia atau Thailand agar menjadi pembanding, tetapi tetap mempertahankan KKN lokal.
Program testimoni ini juga dihadiri oleh ketua dan sekretaris kelompok KKN angakatan 17 yakni kelompok Desa Pangkalan Nyirih, Desa Kadur, Desa Tanjung Punak, Desa Teluk Rhu, Desa Tanjung Medang, Desa Makeruh, dan Desa Sungai Cingam yang melaksanakan KKN di Rupat, Kabupaten Bengkalis. Mereka memberikan testimoni KKN yang dijalankan selama 40 hari melalui video dan PPT.
Hal ini ditanggapi dengan antusias dan juga beberapa pertanyaan oleh mahasiswa KKN Angkatan 18 yang akan mengadakan KKN di bulan Juli, 2023 akhir nanti. Acara dilanjutkan oleh Dr. H Ahmad Rozai Akbar, MH dan DR. Deni Suryanto M.Pd yang memberikan materi tentang Khutbah, Ceramah, dan Imam Sholat.
Penulis: Nini Nursima, Tafidu Media