Kota pesisir Selat Melaka di pantai timur Pulau Sumatera bernama Dumai, Senin (12/06/2023) hingga pukul 06.00 Wib masih disimbahi hujan gerimis. Negeri Parameswara sudah terbayang hingga terbawa mimpi dalam seminggu ini. Pukul 13.00 Wib, semoga jadi kenyataan setelah diperkira melintasi Selat Melaka lebih kurang 2 jam.
Hujan dini hari pagi ini, mulai dari pukul 03.00 Wib Hingga pukul 04.45 Wib begitu lebat dan jam keberangkatan hujan terus menguyur Negeri Putri Tujuh ini. Semoga menjadi tanda keberkahan selama perjalanan. Kata orang tua kami, kalau hujan maka gelombang laut mati alias tak begitu kuat disiangnya. Pukul 06.15 Wib, aktivitas sudah dimulai dari kesibukan tak menyurutkan semangat menyambut sang surya dari rezeki melimpah dari maha pencipta janjikan.
Wajah ceria, sumringah dengan aroma dengan segala baunya harum ikut menjadi pengiring semangat pagi ini ke tanah semenanjung Melayu, Malaysia. Apalagi melihat jadwal hari ini, sesampai di negeri Parameswara, negeri bersejarah Melaka kami sudah mulai mengikuti jadwal-jadwal selama berkunjung kegiatan akademik internasional di Universitas Teknologi Mara ( UiTM ) Melaka.
Pukul 07.00 WIB, saya, Dawami S.Sos, M.I.Kom termasuk orang ketiga datang ke pelabuhan. Disini, sudah ada Kesi dan Mei. Kemudian baru diikuti kedatangan yang lainnya. Ada Dr HM Rizal Akbar M.Phil, Umi Tari, pak Rektor Dr H Rozai Akbar MH, Dr Deni Suryanto M.Pdi dan ditutup Muhammad Farid Firdaus. Walaupun bagiKU, ini bukan kunjungan keluar negeri pertama ke Melaka. Tapi bagi sebagian mahasiswaKU ini adalah kunjungan pertama mereka. Dah terbayang, bagaimana rasa suka citanya dengan segala tanda tanya dipikiran mereka. Semoga kunjungan ini, memberikan bekas buat diceritakan dan dikenang salam kuliah di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai.
Sambil menunggu yang lainnya, dilakukan foto bersama di depan pintu masuk Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai. Baru sekitar pukul 08.20 WIB kami dipersilakan masuk, cek paspor di bagian ruang antre Imigrasi.
Tepat pukul 09.00 Wib, rombongan kami sudah masuk dan duduk semuanya di kursi masing-maaing sesuai nomor kursi. Pukul 09.10 Wib , ABK kapal sudah menutup pintu dan pengumuman agar penumpang bersiap-siap kapal mau berangkat. Wanita cantik dengan logat negeri seberang Malaysia sudah akrab memberikan pengumuman terkait pengamanan keselamatan selama di dalam kapal Indomal, sejak mulai melangkah pintu masuk kapal hingga kapal mulai meninggal Pelabuhan Internasional Pelindo Dumai. Pukul 09.20 Wib, Kota Dumai pun mulai sayup-sayup kami tinggalkan dalam hujan masih menguyur. Semoga, Allah SWT beri perlindungan kita semua hingga sampai di Pelabuhan Internasional Melaka. ***
Sumber : bualnews.com