Rombongan IAITF melakukan Observasi Penyu Laut di Galeri Putri Kemuning Melaka, Malaysia

Sebagai bentuk aplikasi dari pembangunan yang berkelanjutan pada aspek lingkungan adalah dengan tetap menjaga kelestarian tumbuhan  dan hewan yang ada saat ini hingga  bisa tetap dinikmati oleh generasi yang akan datang, Beberapa tahun terakhir keberadaan penyu laut sudah hampir punah dan jika tidak dikonservasikan segera dikhawatirkan generasi yang akan datang tidak mengenal lagi seperti apa dan bagaimana bentuk penyu laut.

Rabu, 14 Juni 2023, dihari ketiga rombongan dari IAITF Dumai melakukan observasi ke Galeri Putri Kemuning. Galeri ini merupakan salah satu pusat konservasi dan penerangan penyu yang ada di Negeri Melaka, Malaysia. Sejarah singkat mengenai program pengurusan dan pemuliharaan penyu ini telah dilaksanakan oleh jabatan perikanan Malaysia sejak tahun 1950an  yaitu di Serawak, pada tahun 1961 di Terengganu, kemudian pada tahun 1966 di Sabah dan pada tahun 1989 di Negeri Melaka.

Penyu laut terdiri dari berbagai macam jenis diantaranya yaitu Penyu belimbing (Leatherback Turtle), Penyu Agar (Green Turtle), Penyu Karah (Eretmochelys Imbricata), Penyu Lipas (Olive Ridley Turtle). Untuk mengetahui umur penyu kita dapat melihatnya dark ukuran dan beratnya. Semakin besar ukurannya dan semakin berat maka hal ini menunjukkan umur penyu tersebut semakin tua.

Diantara beberapa penyu tersebut penyu yang paling besar didunia adalah penyu Belimbing (Leatherback Turtle), jika sudah dewasa penyu ini memiliki ukuran sebesar 1,5 sampai 2 meter dengan berat 500 Kg. karna penyu ini memiliki ukuran  yang besar penyu ini menjadi tunggangan bagi wisatawan. Penyu ini tinggal di laut yang paling dalam seperti laut Cina, Afrika dll.

Penyu mampu bertelur selama 6 kali dalam rentang waktu tertentu. Penyu betina jika ingin bertelur mereka akan naik ke daratan (pantai) untuk bertelur dan uniknya dari penyu ini adalah apabila mereka ingin bertelur mereka tidak ingin diganggu, mereka malu jika dalam proses bertelurnya dilihat oleh banyak pasang mata yang melihatnya. Karena mereka membutuhkan ketenangan, kensunyian pantai untuk bertelur maka waktu yang tepatnya adalah dimalam hari. seringnya  penyu betina akan naik ke daratan pada malam hari untuk bertelur daroipada siang atau sore hari.  

Namun, Apabila mereka ingin naik ke pantai dan bertelur tetapi di pantai tersebut ada banyak orang atau dari peraiaran mereka mendeteksi di daratan tersebut ada pai meskin dalam bentuk yang kecil penyu betina akan mengurungkan niatnya untuk bertelur pada hari tersebut dan akan kembali lagi di keesokan harinya. Namun jika pada keesokan harinya tempat tersebut masih terdapat banyak orang, maka penyu betina akan memilih untuk bertelur didalam air. Apabila mereka bertelur dalam air kecil kemungkinan telur tersbut berhasil menjadi anak. untuk menentukan jenis kelamin penyu dimulai saat proses pengeramannya jika suhunya dibawah 25 derjat Celcius maka tukik atau bayi penyu akan menjadi jantan, akan tetapi jika suhu pengeramannnya berasda diatas 31 derjat Celcius maka akan menjadi penyu betina.

Proses yang dilakukan di Galeri Putri Kemuning dalam Membudidayakan Penyu adalah, pertama mereka akan mengumpulkan telur yang ada di daerah pantai, kemudian setelah rtelur penyu terkumpul mereka akn membuat kawasan pengeraman, telur-telur penyu tersebut dihitung dan dimasukkan kedalam galian lubang dan daiatasnya dilingkari kawat, hal ini dilakukan agar bayi penyu tidak berkelana kemana-mana saat masih menjadi bayi. Karna setelah 2 bulan bayi penyu akan keluar dari tempat pengeraman menuju ke atas permukaan pantai. Setelah menjadi bayi penyu akan dirawat di dalam kolam hingga dewasa setelah dewasa penyu akan dilepaskan kelaut lepas. 

Perlu kamu ketahui pula keunikan lainnya dari penyu ini adalah mereka memiliki memori yang cukup kuat, diamana mereka dilepaskan maka mereka akan mengingat dan kembali lagi ke tempat semula mereka dilepaskan pertama kalinya dalam beberapa tahun bahkan puluhan tahun yang akan datang. Meski sejak mereka dilepaskan mereka berkelena mengelilingi samudra yang luas dan pada akhirya ketika akan bertelur mereka akan kembali lagi di tempat asal mereka dibesarkan. Pengelaman dari pengelola galeri putri kemuning mereka melepaskan penyu betina di antai kemudian setelah beberapaa tahun  selanjutnya penyu tersebut kembali lagi kedaratan untuk bertelur.

Pesan moral yang dapat diambil dari hewan ini adalah, berkelanalah sejauh yang egkau mau, kejarlah cita-cita setinggi mungkin tapi ingat dan kembalilah ke tempat asalmu jika sudah sukses. ***

Robiatul Adawiyah, Tafidu Media

Written by 

One Reply to “Rombongan IAITF melakukan Observasi Penyu Laut di Galeri Putri Kemuning Melaka, Malaysia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *