Iaitfdumai.ac.id – Dumai (30 Oktober 2025) – Kampus Dumai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau melaksanakan kegiatan Penyuluhan Penguatan Moderasi Beragama dalam Rangka Penguatan Komitmen Kebangsaan Generasi Z di Provinsi Riau, bertempat di Aula Kampus IAITF Dumai. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi akademik lintas kampus dalam pengabdian masyarakat dan penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda Islam.
Tim pengabdian UIN Suska Riau diketuai oleh Dr. Azni, S.Ag., M.Ag., fasilitator nasional moderasi beragama, bersama anggota Dr. H. Miftahuddin, M.Ag., Irfan Zulfikar, M.Ag., serta dua mahasiswa pendamping, Luqman Hakim Alhudry dan Aidil Azza Mu’izzddin Ibnu Idris. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAITF Dumai, Assoc. Prof. Dr. (K.R.H.) Dwijobarotodipuro M. Rizal Akbar, S.Si., M.Phil., Wakil Rektor Dr. Windayani, M.Pd., Ketua SPI, Hj. Lestari Fitriany, M.E, Ketua LPM Dr. (Cand.) Dawami, M.I.Kom., Ketua LP2M Muhammad Farid Firdaus, M.H., para dekan, kaprodi, dosen, serta perwakilan BEM se-Kota Dumai.
Dalam sambutannya, Rektor IAITF Dumai, Assoc. Prof. Dr. Rizal Akbar, menekankan pentingnya generasi muda membangun integritas dan idealisme di tengah arus perubahan zaman. Menurutnya, tantangan Gen Z saat ini bukan sekadar pada kemampuan berpikir rasional, tetapi pada kemauan untuk bertahan dengan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. “Generasi ini rasional, cerdas, tapi sering rapuh, seperti stroberi, indah di luar tapi mudah hancur bila tak punya pegangan nilai. Karena itu, harus ada lompatan berpikir dan keberanian moral,” ujarnya.
Rektor menambahkan bahwa semangat kebangsaan dan keislaman hanya dapat tumbuh bila setiap individu memiliki integritas dan konsensus bersama dalam kebaikan. “Bukti kekompakan itu bukan sekadar seragam yang sama, tetapi idealisme yang menyala. Jangan kecoh oleh tren, jangan hanyut oleh narasi yang memecah belah. Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan untuk negara dan umat,” pesannya disambut tepuk tangan peserta.
Sementara itu, Dr. Azni, S.Ag., M.Ag. dalam pemaparannya menyampaikan bahwa moderasi beragama adalah jalan tengah yang menyelamatkan bangsa dari ekstremisme dan apatisme. Ia menguraikan hasil penelitian yang menunjukkan meningkatnya potensi radikalisme di kalangan pemuda dan mahasiswa, serta menegaskan pentingnya empat indikator utama moderasi beragama: komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
Kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Lagu Indonesia Raya berkumandang, Sholawat Thibbil Qulub dibacakan, doa bersama dipanjatkan, sambutan dan penyuluhan berlangsung penuh makna, hingga ditutup dengan pemutaran video profil IAITF Dumai, sesi foto, dan makan siang bersama. Seluruh peserta yang diwakili oleh perwakilan Dema dari IAITF Dumai, UNIDUM, ITB Riau Pesisir, AKPER, STIA LK, Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai tampak antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, menandakan tumbuhnya kesadaran baru bahwa moderasi bukan hanya konsep, tetapi cara hidup berbangsa dan beragama.
Kegiatan kolaboratif ini menjadi simbol harmoni antara dunia akademik dan dunia sosial-keagamaan. Melalui semangat moderasi, IAITF Dumai dan UIN Suska Riau berkomitmen melahirkan generasi muda yang berpikir kritis, berjiwa kebangsaan, dan berani menjadi cahaya penuntun di tengah perubahan zaman.
