Iaitfdumai.ac.id – Dumai (30 Oktober 2025) – Kampus Dumai Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF)menggelar rapat monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran awal semester ganjil Tahun Akademik 2025–2026 sekaligus konsolidasi penguatan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), Kamis (30/10) pukul 10.00 hingga 12.00 WIB di Ruang Senat IAITF Dumai.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAITF Dumai, Assoc. Prof. Dr. (K.R.H.) Dwijobarotodipuro M. Rizal Akbar, S.Si., M.Phil., Wakil Rektor Dr. Windayani, M.Pd., Ketua SPI Hj. Lestari Fitriany, M.E., Ketua LPM Dr. (Cand.) Dawami, M.I.Kom., Ketua LP2M Muhammad Farid Firdaus, M.H., para dekan, kaprodi, dosen, tenaga kependidikan, serta Direktur Pusat Pelayanan Terpadu (P2T) Indah Zalina, M.E.
Dalam arahannya, Rektor IAITF Dumai, Assoc. Prof. Dr. M. Rizal Akbar, menekankan bahwa kegiatan monev pembelajaran bukan hanya kewajiban administratif, melainkan bagian penting dari siklus penjaminan mutu akademik yang berkelanjutan. Ia mengingatkan bahwa pembelajaran di IAITF Dumai harus berorientasi pada capaian kompetensi lulusan, bukan sekadar penyampaian materi perkuliahan. “Monev adalah cermin bagi kita untuk memastikan setiap proses akademik berjalan sesuai standar mutu. Kita tidak ingin hanya sibuk mengisi kelas, tapi memastikan hasilnya: mahasiswa yang kompeten, berkarakter, dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Dr. Windayani, M.Pd. menyoroti pentingnya konsistensi dan kolaborasi antarunit dalam penerapan kurikulum berbasis OBE. Ia menekankan bahwa keberhasilan OBE bukan hanya diukur dari dokumen RPS, tetapi dari bagaimana dosen mampu menerjemahkan capaian pembelajaran ke dalam pengalaman belajar mahasiswa. “OBE menuntut kita berpikir dari hasil ke proses, mulai dari apa yang ingin dicapai, baru menentukan metode, media, dan evaluasinya. Untuk itu, dosen perlu memiliki mindset reflektif dan terbuka terhadap perubahan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua SPI Hj. Lestari Fitriany, M.E. menyampaikan pentingnya akuntabilitas dan integritas dalam pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan akademik. Ia menegaskan bahwa aspek transparansi dan pertanggungjawaban harus menjadi budaya kerja di lingkungan IAITF Dumai. “Setiap kegiatan akademik harus terukur dan terdokumentasi dengan baik. Akuntabilitas bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memastikan semua proses berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat bagi mahasiswa serta lembaga,” tuturnya.
Rapat berlangsung dalam suasana interaktif dan penuh komitmen. Para dosen dan tenaga kependidikan turut memberikan masukan mengenai pelaksanaan perkuliahan awal semester, kesiapan perangkat pembelajaran, serta sinkronisasi sistem akademik dengan standar kurikulum OBE. Direktur P2T, Indah Zalina, M.E., juga menambahkan paparan terkait inovasi pelayanan akademik yang akan mendukung pelaksanaan monev dan penjaminan mutu berbasis data.
Menutup kegiatan, Rektor menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta rapat atas dedikasi dan kerja samanya dalam menjaga mutu pembelajaran IAITF Dumai. “Kampus ini tidak bisa maju hanya dengan ide, tapi dengan komitmen bersama. Mari kita wujudkan IAITF sebagai institusi terdepan di Pesisir Selat Melaka yang berakar pada nilai-nilai Islam, tamadun Melayu, dan berdaya saing di tingkat global,” pungkasnya.
Rapat monev dan penguatan kurikulum ini menjadi wujud nyata komitmen IAITF Dumai dalam membangun budaya mutu akademik yang progresif, kolaboratif, dan berorientasi hasil (outcome-based education), sekaligus menguatkan sinergi antara pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan menuju pendidikan Islam yang berkualitas dan berkelanjutan.
