Sejarah Awal Kerjasama dan Tujuan Utama: Kerjasama IAITF Dumai dengan UiTM dimulai pada paruh akhir 2010-an sebagai upaya menuju internasionalisasi kampus. Momen penting terjadi pada Oktober 2017 ketika rombongan Center for Islamic Philanthropy and Social Finance (CIPFS) UiTM Melaka berkunjung ke Dumai lp2m.iaitfdumai.ac.id. Kunjungan ini menandai langkah awal kolaborasi resmi kedua institusi. Dalam sambutan saat itu, Ketua Yayasan IAITF Dr. H.M. Rizal Akbar menyampaikan kebahagiaannya atas inisiatif bersama menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi – pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat – antara IAITF dan UiTM ke depannya bualnews.com. Tujuan utama kemitraan ini adalah memperkuat kualitas akademik IAITF melalui wawasan global, berbagi sumber daya, serta mempererat hubungan Indonesia-Malaysia di bidang pendidikan iaitfdumai.ac.id.

Pembentukan CIPFS IAITF sebagai Fondasi Kerjasama: Salah satu hasil awal dari kolaborasi ini adalah lahirnya pusat filantropi di IAITF yang terinspirasi langsung oleh UiTM. Pasca kunjungan CIPFS UiTM pada 17 Oktober 2017 yang diisi dengan International Philanthropy Conference di Dumai cipsf.iaitfdumai.ac.id, IAITF segera menindaklanjuti dengan membentuk Center for Islamic Philanthropy & Social Finance (CIPFS-IAITF) pada 1 Februari 2018 cipsf.iaitfdumai.ac.id. Lembaga ini dibentuk oleh Yayasan Tafaqquh Fiddin Dumai sebagai cerminan dari CIPFS UiTM Melaka yang telah lama aktif cipsf.iaitfdumai.ac.id. UiTM Melaka, melalui Prof. Madya Mohd. Halim selaku pengarah CIPFS di sana (yang kelak menjadi Rektor UiTM Melaka), memberikan inspirasi dan contoh bagi IAITF dalam mengelola filantropi Islam dan keuangan sosial cipsf.iaitfdumai.ac.id. Pembentukan CIPFS-IAITF menjadi fondasi kokoh kerjasama awal, dengan fokus pada pemberdayaan sosial dan ekonomi ummat melalui semangat kedermawanan yang diperkuat oleh sinergi kedua institusi.
Program Pertukaran Mahasiswa dan Dosen: Seiring berjalannya waktu, kerjasama IAITF–UiTM meluas ke program akademik seperti pertukaran mahasiswa dan dosen. Sejak 2017, kunjungan belajar ke kampus UiTM Melaka rutin dilakukan untuk memperdalam pemahaman civitas IAITF terhadap praktik akademik internasional cipsf.iaitfdumai.ac.id. Program lawatan akademik sempat terhenti pada 2020-2021 akibat pandemi, namun kembali digiatkan setelah kondisi membaik iaitfdumai.ac.id. Memasuki 2023, kedua pihak menyusun ulang agenda pertukaran: delegasi mahasiswa IAITF bersiap mengikuti Program Outbound ke UiTM Melaka, sementara UiTM mengirim pelajar dan dosennya ke Dumai dalam skema Inbound visit. Program-program pertukaran ini bertujuan memberikan wawasan lintas budaya serta pengalaman akademik internasional bagi mahasiswa dan dosen kedua belah pihak iaitfdumai.ac.id.
Kebersamaan Mahasiswa dalam Pertukaran Budaya: Pada Mei 2023, IAITF Dumai menerima kunjungan rombongan UiTM Melaka yang terdiri dari 4 orang dosen (pensyarah) dan 10 mahasiswa diploma bidang Muamalah bualnews.com bualnews.com. Kunjungan akademik yang telah lama direncanakan ini akhirnya terwujud dan disambut meriah di Kampus IAITF Dumai bualnews.com. Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa UiTM dan IAITF terlibat dalam berbagai agenda, antara lain diskusi akademik bersama, kuliah umum, dan pertunjukan seni budaya oleh kedua belah pihak bualnews.com. Interaksi langsung ini menciptakan keakraban dan saling pengertian, terlihat dari foto kebersamaan mahasiswa IAITF dan UiTM yang diabadikan sebagai kenangannya iaitfdumai.ac.id iaitfdumai.ac.id. Menurut panitia, lawatan ini memberikan dukungan semangat positif bagi IAITF untuk terus meningkatkan budaya akademiknya melalui paparan internasional bualnews.com.
Program Outbound ke UiTM bagi Mahasiswa IAITF: Tidak hanya menerima kunjungan, IAITF Dumai juga mengirim mahasiswa dan dosennya ke Malaysia. Pada Maret 2024, misalnya, sejumlah mahasiswa IAITF tengah dipersiapkan dengan serius untuk mengikuti Program Inbound Internasional di UiTM Cawangan Melaka iaitfdumai.ac.id. Para peserta mendapatkan pembekalan khusus dari dosen-dosen IAITF tentang etika budaya, aturan, dan harapan akademik sebelum berangkat iaitfdumai.ac.id. “Program ini adalah kesempatan langka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan antarbudaya, serta memperluas jaringan,” ujar Windayani, M.Pd, koordinator program tersebut iaitfdumai.ac.id. Kegiatan outbound di UiTM Melaka nantinya mencakup aktivitas akademik, budaya, dan sosial, sehingga diharapkan mahasiswa IAITF dapat memanfaatkan pengalaman ini sebagai batu loncatan bagi pertumbuhan pribadi dan akademik mereka iaitfdumai.ac.id. Program pertukaran semacam ini menunjukkan komitmen kedua institusi untuk saling berbagi pengalaman pendidikan di level internasional.
Kolaborasi di Masa Pandemi: Ketika pandemi COVID-19 melanda, program tatap muka sempat tertunda, namun kerjasama IAITF–UiTM tetap terpelihara melalui inisiatif daring. Pada 2020-2021, aktivitas kunjungan langsung terhenti sementara iaitfdumai.ac.id, namun hal ini tidak memutus komunikasi kedua kampus. Sebaliknya, keterbatasan tersebut mendorong munculnya kreativitas kolaborasi jarak jauh. Kegiatan seperti seminar/webinar virtual digelar untuk memastikan pertukaran ilmu tetap berlangsung. Pihak IAITF dan UiTM memanfaatkan teknologi konferensi video serta sistem work from home untuk melanjutkan program akademik bersama meskipun secara daring iaitfdumai.ac.id. Dengan adaptasi ini, kerjasama tetap berlanjut dan mempersiapkan landasan yang lebih kuat untuk program tatap muka begitu kondisi memungkinkan di tahun-tahun berikutnya.
Proyek Penelitian Kolaboratif: Dalam ranah penelitian, kerjasama IAITF dan UiTM juga mulai menampakkan hasil. Dialog akademik antara dosen-dosen kedua institusi kerap digelar saat kunjungan, membahas potensi riset bersama dan pertukaran referensi keilmuan. Misalnya, pada lawatan Mei 2023, agenda khusus diadakan untuk membangun jaringan penelitian: delegasi UiTM dan IAITF berdiskusi dengan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau guna menjajaki penelitian kolaboratif, penerbitan buku, dan jurnal ilmiah secara bersama bualnews.com. Bahkan saat tim IAITF berkunjung ke UiTM pada Juli 2024, mereka turut berpartisipasi dalam Kolokium Antarabangsa Pengajian Islam Kontemporari 2024 – sebuah forum ilmiah di UiTM Melaka yang menjadi ajang pertukaran ide riset terbaru antar akademisi kedua negara iaitfdumai.ac.id. Partisipasi aktif dalam kolokium internasional tersebut memperkuat sinergi penelitian dan membuka peluang proyek riset lintas negara di masa depan.
Seminar, Konferensi, dan Pelatihan Bersama: Sejumlah seminar dan konferensi telah dihelat secara kolaboratif sebagai bagian dari kerjasama ini. Salah satu yang perdana adalah International Islamic Philanthropy Conference di Dumai pada Oktober 2017, diselenggarakan IAITF bersama CIPFS UiTM Melaka cipsf.iaitfdumai.ac.id. Konferensi tersebut membahas isu filantropi Islam dan melibatkan akademisi kedua belah pihak, menjadi pijakan lahirnya gagasan program filantropi bersama. Selanjutnya, agenda ilmiah terus bergulir, seperti Webinar Internasional Keluarga Islam Pesisir Selat Melaka yang dilangsungkan secara hibrida pada 13 Juli 2023. Webinar ini mempertemukan narasumber dari UiTM Shah Alam, UIN Suska Riau, IAITF Dumai, dan Universitas Muhammadiyah Palu untuk membahas dinamika keluarga Muslim di kawasan pesisir Selat Melaka iaitfdumai.ac.id iaitfdumai.ac.id. Melalui webinar tersebut, para pakar lintas institusi berbagi wawasan keilmuan secara daring, sekaligus mempererat jejaring akademik serumpun. Kegiatan lain seperti Forum Antarabangsa tentang ulama Melayu di awal 2024 juga mulai direncanakan, menunjukkan kontinuitas kolaborasi dalam bentuk diskusi ilmiah lintas negara.
Implementasi Teknologi dalam Pendidikan: Kerjasama dengan UiTM turut mendorong IAITF Dumai untuk mengadopsi inovasi teknologi di lingkungan kampus. Saat delegasi IAITF berkunjung ke UiTM Kampus Bandaraya Melaka pada 2023, mereka dibuat terkesan oleh keberadaan laboratorium perpustakaan digital modern milik UiTM iaitfdumai.ac.id. Fasilitas tersebut, yang selaras dengan perkembangan era Industri 4.0, menjadi inspirasi bagi IAITF mengingat belum ada kampus di Dumai dengan laboratorium perpustakaan digital serupa iaitfdumai.ac.id. Pengalaman ini memberikan rujukan bagi IAITF dalam mengembangkan literasi digital di perpustakaannya dan memodernisasi sarana pembelajaran. Selain itu, interaksi dengan sivitas UiTM mendorong IAITF untuk meningkatkan sistem pembelajaran daring dan platform teknologi informasi kampus. Dampak positifnya terlihat dari penguatan jaringan digital IAITF serta lahirnya aplikasi internal kampus seperti MyTafidu, sejalan dengan semangat transformasi digital yang diserap dari mitra UiTM.
Inisiatif Pengabdian Masyarakat Hasil Kolaborasi: Kolaborasi IAITF–UiTM tidak sebatas akademik, tetapi juga nyata dirasakan di tengah masyarakat. Melalui CIPFS-IAITF yang dibangun atas inspirasi UiTM, berbagai program filantropi dijalankan untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu. Sejak berdiri akhir 2017, CIPFS-IAITF rutin menggelar kegiatan seperti “Jum’at Berkah” (pembagian makanan gratis), “Gebyar Ramadhan” (bantuan sosial di bulan puasa), dan “Kasih Idulfitri” cipsf.iaitfdumai.ac.id. Program-program ini merupakan wujud pengabdian bersama yang memperkuat semangat kedermawanan di Dumai, hasil transfer pengetahuan dari CIPFS UiTM. Di sisi lain, pada Mei 2023 rombongan UiTM Melaka mengadakan University Social Responsibility (USR) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Dumai sebagai bagian dari lawatan mereka bualnews.com. Kegiatan USR tersebut diisi dengan penyerahan bantuan pendidikan dan motivasi kepada para siswa, bahkan disambut meriah dengan iringan kompang dan atraksi silat oleh pelajar setempat bualnews.com. Kepala MAN 1 Dumai, Januarizal, mengapresiasi kehadiran dosen dan mahasiswa UiTM yang berbagi inspirasi, seraya berharap kunjungan ini menyemangati siswanya untuk melanjutkan pendidikan tinggi, termasuk ke UiTM Melaka bualnews.com. Inisiatif pengabdian semacam ini menunjukkan bahwa kolaborasi kedua kampus membawa manfaat langsung bagi komunitas lokal.
Kontribusi dalam Pengembangan Kurikulum: Kerjasama internasional ini juga berdampak pada pengayaan kurikulum di IAITF Dumai. Pada forum akademik 2017, misalnya, dosen-dosen kedua institusi sempat membahas perbandingan kurikulum khususnya di bidang Ekonomi Islam. Dosen IAITF menanyakan praktik Ba’i al-Inah dalam keuangan syariah Malaysia, dan delegasi UiTM (Dr. Hamidah) menekankan pentingnya mata kuliah akuntansi bagi mahasiswa Ekonomi Islam lp2m.iaitfdumai.ac.id. Masukan-masukan semacam ini menjadi referensi IAITF dalam menyempurnakan kurikulum ekonominya agar selaras dengan standar internasional. Puncaknya, pada 2024 IAITF memanfaatkan bantuan UiTM untuk mengembangkan program studi baru jenjang magister. Rombongan IAITF yang dipimpin Rektor Dr. Ahmad Rozai Akbar melakukan benchmarking ke Program Pascasarjana UiTM Melaka guna mempelajari pengelolaan program S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) iaitfdumai.ac.id. Kunjungan Juli 2024 tersebut menjadi fondasi penting rancangan kurikulum dan manajemen Pascasarjana PAI di IAITF Dumai iaitfdumai.ac.id iaitfdumai.ac.id. Bahkan, tim IAITF diterima hangat oleh Ketua Pasca Siswazah ACIS UiTM dan mengikuti kolokium internasional di sana, menyerap ide-ide akademik kontemporer untuk dipadukan dalam proposal program magisternya iaitfdumai.ac.id. Dengan kolaborasi ini, kurikulum IAITF kian berkembang, mencakup perspektif regional dan memenuhi kualifikasi yang berlaku di dua negara.
Program Pengembangan SDM Dosen dan Staf: Selain bagi mahasiswa, kerjasama IAITF–UiTM juga dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan. Sejumlah dosen IAITF terlibat sebagai peserta maupun narasumber dalam kegiatan internasional bersama UiTM, yang memperkaya pengalaman profesional mereka. Contohnya, Denny Febriansyah, M.Litt (dosen Syariah IAITF) tampil sebagai pembicara dalam webinar internasional bertema keluarga Islam bersama akademisi UiTM dan UIN Suska iaitfdumai.ac.id. Partisipasi ini memberi kesempatan dosen IAITF berbagi panggung ilmiah dengan kolega mancanegara, melatih kepercayaan diri dan kompetensi global mereka. Di lain pihak, saat delegasi UiTM berkunjung ke Dumai, para pimpinan dan staf IAITF turut serta dalam diskusi akademik dan penyusunan rencana kerjasama bualnews.com. Keterlibatan langsung dalam perbincangan dengan dosen UiTM tentang penelitian bersama, penerbitan jurnal, hingga tukar menukar best practice pendidikan, menjadi ajang transfer knowledge bagi tim IAITF. Program benchmarking ke UiTM juga termasuk pengembangan SDM: Wakil Rektor, dekan, dan Ketua Lembaga Penjamin Mutu IAITF yang ikut serta, secara proaktif mempelajari tata kelola dan mutu akademik UiTM iaitfdumai.ac.id. Sepulangnya, wawasan ini dibagikan melalui rapat-rapat strategis di IAITF demi peningkatan kinerja internal iaitfdumai.ac.id iaitfdumai.ac.id. Dengan demikian, kolaborasi internasional ini berkontribusi pada peningkatan kompetensi SDM IAITF, baik dari segi pengajaran, riset, maupun manajemen pendidikan.
Dampak Kerjasama terhadap Reputasi IAITF Dumai: Kemitraan dengan UiTM telah mendongkrak citra IAITF Dumai di kancah regional. IAITF mulai dikenal sebagai perguruan tinggi yang aktif membangun jejaring internasional, khususnya di kawasan Selat Melaka iaitfdumai.ac.id. Kegiatan bersama yang terus diberitakan, seperti webinar antarbangsa dan pertukaran mahasiswa, meningkatkan eksposur nama IAITF di Malaysia. Bahkan, keikutsertaan mahasiswa IAITF dalam forum internasional menjadi bukti konkret kualitas akademik institut ini di mata publik luas. Misalnya, pada Maret 2024 mahasiswa IAITF bernama Muhammad Iqbal didapuk sebagai panelis dalam program bergengsi “Bicara Ramadhan Nusantara” yang diselenggarakan UiTM Melaka lpm.iaitfdumai.ac.id. Ia berdiskusi sejajar dengan dosen UIN Walisongo dan pensyarah UiTM dalam membahas isu-isu seputar Ramadhan lpm.iaitfdumai.ac.id. Penampilan mahasiswa IAITF di forum tersebut diapresiasi sebagai kontribusi akademik berkelas internasional, sekaligus memperkuat reputasi IAITF sebagai institusi berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global lpm.iaitfdumai.ac.id. Dampak positif lainnya, jaringan alumni IAITF berpotensi meluas ke Malaysia berkat program pertukaran, menjadikan IAITF lebih dikenal dan dipercaya sebagai mitra pendidikan di Asia Tenggara.
Peningkatan Mutu Akademik IAITF: Selain reputasi, kualitas internal IAITF Dumai turut terkatrol melalui kolaborasi ini. Beragam wawasan baru yang diperoleh dari UiTM telah diimplementasikan untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan tata kelola. Sebagai contoh, pasca benchmarking ke UiTM, IAITF giat melengkapi berkas dan memenuhi kualifikasi dosen sesuai standar internasional sebagai persiapan pembukaan prodi S2 iaitfdumai.ac.id. Pihak LP2M IAITF juga menegaskan bahwa riset dan inovasi akademik akan dijadikan pilar penting pengembangan program baru tersebut iaitfdumai.ac.id. Hal ini menunjukkan orientasi mutu IAITF yang kian kuat berkat arahan kolaboratif. Di tingkat sarjana, masukan kurikulum dari UiTM mendorong IAITF menyusun kurikulum yang lebih komprehensif, misalnya dengan penambahan materi akuntansi di program Ekonomi Syariah sebagaimana disarankan saat diskusi dengan tim UiTM lp2m.iaitfdumai.ac.id. Hasil kerjasama ini juga berkontribusi pada pencapaian akreditasi institusi. Tercatat, IAITF Dumai berhasil meraih akreditasi “B” dari BAN-PT pada tahun 2018, sebuah peningkatan yang sejalan dengan mulai gencarnya program internasionalisasi kampus iaitfdumai.ac.id. Dengan kolaborasi strategis, IAITF mampu menjalankan standar mutu pendidikan tinggi yang lebih tinggi, menyiapkan lulusan berdaya saing global.
Rencana Masa Depan dan Perluasan Kerjasama: Kedua institusi berkomitmen untuk terus memperluas jalinan kerjasama di masa mendatang. MoU yang ditandatangani pada Mei 2023 secara resmi memperpanjang nota kesepahaman sebelumnya, menandai keberlanjutan kemitraan beberapa tahun ke depan bualnews.com bualnews.com. Di bawah payung MoU baru ini, IAITF dan UiTM telah merancang langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan bersama di bidang pendidikan. Rektor IAITF menyampaikan harapan agar kolaborasi ini membawa keberkahan dan manfaat bagi kedua belah pihak bualnews.com. Ke depan, program pertukaran mahasiswa dan dosen akan terus diintensifkan dan mungkin dikembangkan menjadi skema sandwich program atau gelar ganda. Selain itu, melalui forum Perhimpunan Ilmuan Pesisir Selat Melaka (PIPSM) yang digagas bersama – di mana Dr. Rizal Akbar dari IAITF menjabat Sekjen iaitfdumai.ac.id iaitfdumai.ac.id – jaringan kerjasama diharapkan meluas mencakup lebih banyak perguruan tinggi serumpun. Harapan serupa juga disuarakan oleh civitas IAITF dalam momen peringatan kemerdekaan Malaysia ke-66, agar hubungan pendidikan Indonesia-Malaysia terus berkembang dalam kerjasama saling menguntungkan demi pendidikan yang lebih baik bagi kedua bangsa dan kawasan iaitfdumai.ac.id. Dengan semangat persahabatan dan visi bersama, IAITF Dumai dan UiTM optimistis kolaborasi mereka akan semakin erat dan inovatif, menjadi model kemitraan pendidikan lintas negara yang sukses hingga tahun-tahun mendatang.