Disampaikan pada Workshop TSR pada Kamis (28/04/2022) di Aula IAITF Dumai, bahwa penelitian yang dilaksankan di IAITF Dumai harus memenuhi integrasi pengetahuan keIslaman. Hal tersebut menurut Dr. H. M. Rizal Akbar, M. Phil merupakan upaya untuk mempertahankan bahwa IAITF adalah lembaga pengembangan pengetahuan yang mampu menjawab bebagai persoalan masyarakat dengan berteraskan nilai-nilai universal keIslaman.
Dari sekian banyak epistimologi yang diperkenalkan dalam integrasi pengetahuan, maka IAITF memilih untuk menggunakan pendekatan Thawhidi String Relation (TSR) yang dikembangkan oleh Prof Dr. Mashudul Alam Choudury sejak tahun 2002. Pendekatan ini menurut Rizal sudah sangat familer dengan kampus IAITF, disamping Prof adalah Dosen saya, Prof Mashudul juga sudah pernah hadir di tempat kami dalam iven Internasional TSR Converence tahun 2015 silam yang kami laksanakan bersama Univ Trisakti Jakarta ungkap Rizal.
Penerpan integrasi pengetahan dalam penelitian akan dilaksankan secara bertahap, dimulai dari epistimologi kajian yakni pada ruang objek dan teori-teori yang digunakan harus dapat terintegrasi dengan menampilkan konsep yang mengacu pada dalil, serta turunannya. Hal tersebut menurut Rizal akan diimplementasika untuk pertama kalinya pada penelitian Skripsi Mahasiswa mulai semester ini.
Whoksop TSR yang dipandu oleh moderator Dawami itu ditutup jelang buka puasa bersama civitas akademika IAITF Dumai yang dihadiri oleh Wakil Rektor Faisal Nurmatias serta Dekan dan Ketua Prodi yang ada dilingkungan IAITF
Ditulis oleh : Amel