Iaitfdumai.ac.id – Dumai, Riau – Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, Rektor IAITF Dumai, Dr. H. Ahmad Roza’i Akbar, M.H. dalam kegiatan diskusi lingkungan bertema ‘Kemas Kampung: Merenung Kembali Nasib Suak-Sungai Bandar Dumai dan Sekitarnya Akibat Perusahaan Penghasil Limbah yang Tidak Sesuai dengan Adat Melayu dan Aturan Perundangan mengatakan pentingnya upaya kolektif dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan mengikuti peraturan yang berlaku untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.
Diskusi Lingkungan ini, dipandu langsungung oleh Direktur Eksekutif Research & Development, Ilham Marican. Diskusi terbatas dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, LSM lingkungan, dan lembaga dari seluruh kota Dumai dan Bandar Laksamana Bengkalis. Tema diskusi ini adalah “Kemas Kampung: Merenung Kembali Nasib Suak-Sungai Bandar Dumai dan Sekitarnya Akibat Perusahaan Penghasil Limbah yang Tidak Sesuai dengan Adat Melayu dan Aturan Perundangan”.
Diskusi ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan-perusahaan yang menghasilkan limbah dan tidak mengikuti adat serta peraturan yang berlaku. Salah satu keluhan utama yang disampaikan adalah kondisi sungai dan perairan di sekitar Kota Dumai dan Bandar Laksamana yang semakin tercemar, mengakibatkan kualitas hidup masyarakat setempat, khususnya para nelayan, menjadi terganggu.
Tim Malaya, yang turut serta dalam acara tersebut, melakukan wawancara dengan beberapa nelayan setempat. Mereka mengungkapkan keluhan mereka bahwa ikan-ikan yang berhasil ditangkap di perairan tersebut sering kali busuk dan tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini tentu saja mempengaruhi mata pencaharian mereka yang sangat bergantung pada hasil tangkapan ikan.
Dalam penutupannya, Ilham Marican menyatakan bahwa langkah-langkah konkret perlu segera diambil untuk menangani permasalahan ini. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan tindakan nyata dalam menjaga dan merawat lingkungan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.