Dekan Tarbiyah IAITF Dampingi AJK Biro Khas DMDI Melaka Kunjungi BRIN Jakarta

Jakarta, 19 September 2025 – Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN) menerima kunjungan resmi Prof Datuk Huzaifah Bin Hasyim, AJK Biro Penyelidikan & Tugas Khas Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang didampingi oleh Dr. Deni Suryanto, M.Pd Dekan Tarbiyah IAITF Dumai di Gedung Widya Graha, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pertemuan tersebut menjadi ajang penting dalam membangun kolaborasi strategis antara lembaga riset, dunia akademik, dan jejaring internasional dalam upaya melestarikan peradaban dan warisan Nusantara.

 

Delegasi BRIN yang menyambut kunjungan ini adalah Dr. Sastri Sunarti, M.Hum., Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan; Drs. Roch Aris Hidayat, M.Pd., Ketua Bidang Riset Pendidikan Karakter dan Revolusi Mental; serta Agus Iswanto, S.S., MA.Hum., Ketua Bidang Kelompok Riset Wacana Agama dan Keragaman Budaya. Sementara tamu yang hadir adalah Prof. Ds. Dr. Hj. R.A. Huzaifah Dato’ Hashim dari AJK Biro Penyelidikan & Tugas Khas DMDI dan Dr. Deni Suryanto, Dekan Fakultas Tarbiyah IAITF Dumai.

Inti pertemuan menitikberatkan pada penguatan kerja sama di berbagai bidang, antara lain penyelidikan manuskrip Melayu-Islam, penganjuran seminar akademik, penerbitan bersama, penguatan akreditasi industri halal, serta pendidikan Islam lintas negara. Kolaborasi ini digagas melalui sinergi antara BRIN, DMDI, Kolej Antarabangsa DMDI, University of Geomatika Malaysia, dan IAITF Dumai.

Dalam perbincangan, Dr. Sastri Sunarti, M.Hum. menegaskan bahwa BRIN menaruh perhatian besar pada generasi muda sebagai penerus peradaban. “BRIN percaya bahwa riset manuskrip dan tradisi lisan bukan hanya tentang melestarikan masa lalu, tetapi juga menyiapkan masa depan. Generasi muda harus diberi ruang untuk mengkaji, menginterpretasi, dan mengembangkan warisan intelektual bangsa. Melalui kolaborasi ini, kita ingin memastikan agar pengetahuan Nusantara tidak berhenti di rak arsip, tetapi hidup kembali dalam riset, pendidikan, dan inovasi yang bermanfaat lintas generasi,” ujarnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum awal yang memperkuat jejaring riset dan pendidikan antara Indonesia, Malaysia, dan dunia Islam. Melalui kerja sama lintas negara tersebut, warisan peradaban Nusantara tidak hanya terjaga sebagai khazanah budaya, tetapi juga berkembang menjadi sumber pengetahuan yang relevan bagi pembangunan ilmu dan peradaban global.