Iaitfdumai.ac.id – Dumai, 12 September 2025 – Lapangan utama IAITF Dumai malam tadi tidak hanya dipenuhi cahaya lampu, tetapi juga semangat kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Civitas akademika IAITF Dumai berkumpul dalam satu majelis untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, sebuah momen spiritual yang tidak hanya menggugah hati, tetapi juga memperkuat jalinan ukhuwah antara kampus, mahasiswa baru, masyarakat, dan para pemangku kepentingan daerah.


Acara dibuka dengan penuh khidmat oleh pembawa acara, Khairitinnisa’ Humaira, dihadiri langsung oleh Rektor IAITF Dumai Assoc. Prof. Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si, M.Phil, serta para pimpinan kampus, dosen, dan mahasiswa. Turut hadir Wakil Rektor Dr. Windayani, M.Pd, Ketua SPI Hj. Lestari Fitriani, S.T., M.E, Ketua LPM Dr. (Cand) Dawami, M.I.Kom, Ketua LP2M M. Farid Firdaus, M.H, para dekan dan kaprodi. Dari unsur eksternal hadir Ketua PCNU Kota Dumai Kyai Anshori, Wakapolsek Dumai Timur AKP Heru Sucipto dan Ketua FPK LKKMD Kota Dumai Ichan AG.

Suasana haru dan syahdu mulai terasa sejak lantunan ayat suci Al-Qur’an dibacakan oleh Hidayatunnisa, disusul tahlil dan tahmid yang dipimpin oleh Dr. Deni Suryanto, M.Pd, serta doa oleh Akhir Muda, S.H.. Kegiatan ini menjadi refleksi spiritual, ditutup dengan barzanji dan mahalul qiyam oleh Julia Citra dan grup hadroh Darusyafaat.

Dalam sambutannya, Rektor IAITF Dumai menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk pengecasan spiritualitas dan afirmasi kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajak seluruh civitas untuk meneladani dakwah para ulama terdahulu, seperti para auliya dari Pulau Besar, Gunung Cerai, Sungai Fatani, serta Syekh Jumadil Kubro yang diyakini sebagai nenek moyang Walisongo.

“Islam masuk ke Nusantara bukan dengan jalan mudah. Bahkan di masa Kerajaan Singasari, para ulama harus menghadapi banyak tantangan. Kini kita mengajar dalam kondisi aman, tidak ada yang mengancam. Tapi jangan sampai dakwah kita hanya aktivitas mencari nafkah. Cinta kepada Baginda adalah syarat dan sumber kekuatan dakwah,” ujar Assoc. Prof. Rizal dengan suara menggetarkan halaman.


Sambutan lainnya datang dari Kyai Anshori, yang mendorong generasi muda kampus untuk terus meneladani Rasulullah dengan penuh semangat, serta AKP Heru Sucipto yang mewakili Kapolsek Dumai Timur menyampaikan apresiasi terhadap semangat keagamaan di IAITF sebagai bagian dari ketahanan sosial masyarakat.

Acara ditutup dengan gema shalawat dan berdirinya para hadirin dalam mahalul qiyam, membasahi lidah dengan pujian dan cinta kepada Rasulullah SAW. Peringatan ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya menjadi pusat ilmu, tetapi juga pusat rohani dan moral yang menyinari masyarakat Dumai dan sekitarnya.