Dikunjungi Dikediamannya Prof Noriah Dan Suaminya Prof Ghazaly Hadiahkan Berbagai Buku Kepada IAITF Dumai

Iaitfdumai.ac.id – Putrajaya Malaysia, Dalam sebuah kunjungan tidak resmi Dr, H. M. Rizal Akbar dikediaman pasutri Prof Noriah dan Prof Ghazaly yang terletak di Jalan Kampung Dato Abubakar Baginda Air Hitam Kajang, dekat dengan Pura Jaya. Keduanya adalah mantan pensyarah Alam Dan Tamaddun Melayu (ATMA) University Kebangsaan Malaysia (UKM) yang sampai saat ini Masih  sangat tekun dengan kecendikawanannya, Prof Noriah yang kini berusia 81 tahun sementara Prof Ghazaly pula berusia 82 tahun namun kini Masih tetap tekun Dalam Dunia keilmuan meskipun sudah lama pensiun. Setalah menyelesaikan penulisan ulang manuskrip “Sayr Al-Salikin” karya Syeh Abd Somad Al-Falembani sejumlah 4 jilid. Kini mereka berdua sedang sibuk pula membaca Dan menulis kembali Manuskrip kitab Melayu Syeh Daud Al-Fatani. Prof Ghazaly menuturkan bahwa Masih ada 2000an lagi kitab kitab Melayu lama yang belum di tulis menurutnya. Prof Ghazaly juga menuturkan bahwa beliau sangat memuji Perpustakaan Nasional Indonesia yang Masih menyimpan begitu banyak manuscrip kitab kitab ulama Melayu, dibandingkan dengan Perpustakaan lain di Dunia termasuk Belanda sekalipun menurutnya.

Dr. H. M. Rizal Akbar bersama Istri Hj.Lestary Fitriany, ME serta Artis legen Malaysia Hasri Hasyim (Poey Sting) beserta Istri Amyza. Mengunjungi kediamana Prof panda Senin (23/12). Kedatangan kami disambut hangat holeh kedua Prof kenamaan Malaysia tersebut, Keduanya adalah rekan seperjuangan Perdana Menteri Malaysia ke10 Dato Seri Anuar Ibrahim ungkap Rizal. Rizal juga menyetaakan pada kunjungan itu Prof Ghazaly juga sempat menyampaikan wacana perjuangan ulama pesisir selat Melaka, yakni Syeh Abd Shomat Al-Falembani yang memiliki hubungan dengan perjuangan Tasawuf yang menjadi wacana di IAITF saat ini, yakni terkait Martabat Tujuh  Syeh Syamsudin Assumatrani.

Diakhir kunjungan  Prof Ghazaly Dan Prof Noriah menghadiahkan Berbagai Buku untuk koleksi Dan bahan kajian di IAITF Dumai. Menurutnya buku-buku tersebut adalah buah karyanya yang perlu didiskusikan sebagai wacana keilmuan Nusantra. Prof berdua sangat berharap  dikemudian hari muncul banyak generasi yang mau menggali manuskrip keulamaan nusantara ini tuturnya.

Ditulis oleh : Vini

Written by